Senin, 09 Agustus 2010

Vantage Point - Review


Mengambil tema terorisme global, Vantage Point, film yang disutradarai oleh Pete Travis ini, dikemas dalam potongan-potongan scene yang menarik sekaligus menegangkan.


Bermula ketika produser Rex Brooks (Sigourney Weaver) dari GNN (Global News Network), meliput berita kedatangan presiden Amerika ke Spanyol melalui televisi. Dimana Presiden Henry Ashton (William Hurt) secara tiba-tiba tertembak ketika sedang menyapa publik sebelum berpidato di hadapan publik yang padat memenuhi Plaza Mayor, diikuti dengan ledakan bom beberapa menit kemudian. Apa yang terjadi?


Film ini sebenarnya hanya menceritakan suatu peristiwa tragis yang terjadi dalam waktu 23 menit di kota Salamanca, Spanyol. Namun film ini dibuat menarik dengan mengulang-ulang kembali kisah dalam 23 menit itu dengan 5 sudut pandang tokoh yang berbeda-beda. Sesuai dengan judulnya, Vantage Point, yang berarti titik pandang. Setiap sudut pandang tokoh baru, ditemukan lah fakta-fakta baru, sampai diketahui tentang apa yang benar terjadi dan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Bingung? Ya. Tapi, unik bukan?. Dengan ide seperti ini, penonton dituntut untuk berpikir dan mengingat lagi apa yang telah terjadi.


Untuk membuat film yang unik seperti ini tentunya dibutuhkan kerjasama tim produksi yang baik. Peranan kameraman, penata musik, dan editor juga besar di film ini. Pengambilan gambar di film ini bagus. Cahaya cukup dan bisa mewakili apa maksud dari cerita. Dari segi sound juga demikian. Sound effectnya semakin menghidupkan cerita dari film. Mungkin tanpa adanya efek-efek suara yang sesuai dengan tiap shot, film ini akan menjadi biasa saja. Dan yang tak terlupakan adalah peranan editor. Saya berani mengacungkan jempol untuk Stuart Baird Sigvaldi, J. Kárason, dan Valdís Óskarsdóttir. Berkat mereka, potongan-potongan gambar itu dapat tersusun rapi dan menarik untuk ditonton.


Campuran dari pemain yang sudah terkenal dengan pemain baru ternyata juga bisa menghasilkan film yang bagus. Sebut saja pemeran Thomas Barnes (Dennis Quaid) dan Kent Taylor (Matthew Fox). Mereka sudah terkenal dalam membintangi film-film thriller. Begitu juga dengan Forest Whitaker, Sigourney Weaver dan William Hurt yang pernah memenangkan Academy Award kategori Best Actor. Selebihnya wajah-wajah baru ada yang masih kaku tapi ada juga yang sudah bagus dalam ber-acting. Diantara keunggulan-keunggulan cerita yang ditulis oleh Barry L. Levy ini, masih ada beberapa kekurangannya. Dari segi premis, pesan dari film ini kurang tersampaikan. Ada juga bagian-bagian yang tidak jelas maksudnya karena hanya ditampilkan sekilas. Di bagian ending-nya pun terlalu datar untuk film action-thriller. Namun, secara keseluruhan, segi estetisnya tidak hilang. Pete Travis dkk mampu membuat indah film ini. Vantage Point telah berhasil menarik kita sebagai penonton ke suasana dalam film. Tak diragukan bila film milik produser Neal H. Moritz ini menang di kategori Best Thriller pada tahun 2008 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar